narrative text malin kundang

Contoh Narrative Text Malin Kundang Terbaru dan Terlengkap Versi 2016

Posted on

Contoh Narrative Text Malin Kundang Terbaru dan Terlengkap Versi 2016

Good morning all my friends?
How are you this morning?
Why do I greet you by “good morning”

Mengapa saya menyapa kalian dengan “selamat pagi” meskipun saat kalian buka line ini, bukan waktu di pagi hari. Itu karena saya berharap kalian mempunyai semangat seperti dipagi hari, semangat yang menggebu-gebu.

Pada hari yang cerah ini, saya akan memberikan informasi mengenai contoh teks yang berbentuk descriptive. Teks Narrative sendiri mempunyai pengertian bahwa teks tersebut menceritakan sebuah cerita yang bersifat Fiktif atau tidak nyata.

Kalian apa bila mendapat kan tugas mengenai teks Narrative . saran saya kalian memulai dengan apa yang ada disekitar kalian. Seperti halny dengan contoh teks yang akan saya kasih tahu kepada kalian semua, ini berhubungan hobi saya dan kesayangan saya , dimana saya selalu ,mengantarkan anak bujang saya sebelum tidur, dengan membacakan salah satu judul dongeng. Dengan harapan dia bisa merespon apa yang saya ceritakan.

Anak bujang saya senag sekali mendengarkan dongeng tentang. “Malin Kundang”. Kalian pastinya sudah mengetahui beradal dari manakah cerita ini berasal, kan? Yupp benar banget. Cerita ini berasal dari tanah minang, Padang.

[su_note note_color=”#dffef6″]

The Malin Kundang

Once upon time, there were an old woman and her son in a small wooden home in the jungle. Her son was named Malin Kundang. They had to survive to live after the father passed away. They found the wood and sold in the market. They would buy food after the wood had been sold.

narrative text malin kundang

Due to the wood could make them to be rich, Malin told to her mom to give permitting to find a job in the city. At the first time, her mom did not permit him because she was so old and there was no family. Malin promised after having much money, he would come back. Finally her mom gave permit. And he asked his friend to keep his mom at home while he was in city.

While Malin lived in the city, he met a beautiful girl and fortunately she was a daughter from rich family. He worked in her father and he married his daughter. He said that he did not have family anymore.

One day, they stopped over in Malin’s island. Malin’s friend knew his coming and told to his mom. They met Malin in his ship. His mom cried because Malin forgot his mom and he pushed her hard. Because his mom was angry, she said that Malin was liked a stone.

When they continued their trip, there was a storm and destroyed the ship and Malin became a stone,

[/su_note]

[su_spoiler title=”Terjemahan :” open=”yes” style=”simple” icon=”caret”]

Malin Kundang

Pada jaman dahulu kala, ada seorang ibu tua dan anak bujangnya di sebuah rumah kayu di hutan. Anak bujangnya bernama Malin Kundang. Mereka harus bertahan hidup setelah ayahmnya meninggal.

Mereka mencari kayu dan menjualnya di pasar. Mereka akan membeli makanan setelah kayuna terjual.

Karena kayu tidak mengubah mereka mnjadi kaya, Malin meminta izin ibunya untuk mencari pekerjaan di kota. Awalnya ibunya tidak mengizinkannya karena beliau seudah tua dan tidak mempunyai keluarga lagi, Malin berjanji stelah mendapatkan banyak uang, dia akan kembali. Akhirnya ibunya mengizin. Dan dia meminta sahabatnya untuk mnjaga ibunya selama dia di kota.

Selama Malin tinggal di kota, ia bertemu dengan gadis cantik dan untungnya dia adalah anak gadis dari keluarga kaya. Dia bekerja untuk ayahnya dan menikahinya. Dan dia berkata bahwa dia tidak mempunyai keluarga lagi,

Suatu hari dia singgah di pulau Malin, kawan Malin mengetahuinya dan memberi tahu sang ibu. Mereka menemui Malin di kapal. Ibunya menanggis karena Malin lupa ibunya dan dia mendorong ibunya dengan keras. Karena ibunya marah, sia berkata bahwa Malin seperti sebuah batu,

Ketika mereka melanjutkan perjalanannya, ada badai dan menghancurkan kapal dan Malin berubah menjadi sebuah batu.,

[/su_spoiler]

Sebenarnya sangatlah mudah mendapatkan contoh jenis ini, karena ibuku kita sudah membacakannya menjelang tidur kita saat kita kecil dulu. Sampai jumpa pada posting berikutnya.

[su_spoiler title=”Baca juga artikel lainnya :” open=”yes” style=”simple” icon=”plus-circle” anchor=”read”]

[/su_spoiler]