Contoh Percakapan ( Conversation ) Tentang Mudik Lebaran / Pulang Kampung

Posted on

Contoh Percakapan ( Conversation ) Tentang Mudik Lebaran / Pulang Kampung

 

Sahabat SBI (Study bahasa Inggris) yang beragama Islam dan dibesarkan di Indonesia, lebaran pasti menyisakan sederet kenangan indah masa kecil. Keceriaan dan kegembiraan sebagai anak-anak dalam menyambut Idul Fitri bersama teman-teman sebaya dan keluarga di kampung halaman cenderung akan membekas sepanjang hidup. Sehingga tidak afdol rasanya jika lebaran harus berlalu di tanah rantau jauh dari orang-tua dan sanak-saudara.

Rasa inilah yang mendorong para perantau untuk pulang-kampung, mudik, atau ber-holiday travel ke kota kelahiran setiap lebaran Idul Fitri tiba. Niatan mulia untuk sungkem di pangkuan ayah dan ibu, atau sekedar berziarah ke makam mereka bila mereka telah meninggal, lalu bersilaturrahim dengan sanak-saudara, telah menjadi motivator handal yang mampu menggerakkan jutaan manusia meninggalkan kota tempatnya bekerja, pulang ke kampung halaman. Hampir semua ora   ng, apapun statusnya, seolah tidak ingin melewatkan lebaran tanpa mudik. Mudik, sebagai sebuah proses untuk menelusuri dan mengikatkan diri kepada akar sosial kita, mungkin telah mencapai makna terluasnya, dan menjadi kebutuhan jiwa yang harus dipenuhi setiap tahun. Kali ini kita akan membahas contoh percakapan (Conversation) tentang mudik lebaran atau pulang ke kampung, seperti di bawah ini:

[su_spoiler title=”Contoh Dialog Percakapan I” open=”yes” style=”simple” icon=”caret”]

Percakapan di Lebak Bulus Station , Jakarta.

Ana     : Are you waiting for the bus?
Budi    : Yes I am.

Ana     : Which bus?
Budi    : I am waiting for the bus to Cirebon.
Ana     : Let us get on the bus together, I am going to Cirebon too.
Budi    : Does this yellow bus go to Cirebon?

Ana     : No, it doesn’t. It goes to Bandung terminal.
Budi    : well, which one goes direct to Cirebon, it is my first time to go to Cirebon.

Ana     : The blue one.
Budi    : Which bus will we take?

Ana     : We may get on any buses which go to Semarang, Usually they visit Harjamukti terminal, Cirebon.
Budi    : Well, that is the blue one. Let us get on the bus.

Ana     : Yeah, that is the bus I mean.

[su_box title=” Terjemahannya :” style=”bubbles” box_color=”#31c6d1″ radius=”1″]

Ana     : Apa anda menunggu bis?
Budi    : Ya, betul.

Ana     : Bis yang mana.
Budi    : Saya menunggu bis ke Cirebon.

Ana     : Mari kita bareng saja, saya juga mau pergi ke Cirebon.
Budi    : Apa bis kuning ini menuju ke Cirebon?

Ana     : Tidak. Bis ini menuju ke Bandung.
Budi    : Lalu bis mana yang langsung ke Cirebon. Ini pertama kali saya pergi ke Cirebon.

Ana     : Yang berwarna biru.
Budi    : Bis mana yang akan kita naiki?

Ana     : Kita bisa naik bus apa saja yang menuju Semarang. Biasanya mampir di Terminal Harjamukti Cirebon.
Budi    : Itu bis yang warna biru. Mari kita naik.

Ana     : Ya itu bis yang saya maksud.

[/su_box]

[/su_spoiler]

[su_spoiler title=”Contoh Dialog Percakapan II” open=”yes” style=”simple” icon=”caret”]

Percakapan di Railway Station.

Nanda             : Good afternoon.
Enquiry Clerk  : Good afternoon. What can I do for you, sir?

Nanda             : What time is the Andhra Pradesh Express expected?
Enquiry Clerk  : The scheduled time of its arrival is 4 o’clock.

Nanda             : But it’s already fifteen minutes past four and there’s yet no sign of its arrival.
Enquiry Clerk  : I’m afraid it’s running late by over an hour, and we’ve already announced it’s running late.

Nanda             : I haven’t heard any such announcement. I’ve been at the station for over ten minutes.
Enquiry Clerk  : Perhaps, it was made before you came. Let me check … It was made at 3.55  exactly 20 minuteago.

Nanda             : Do you make only oral announcements?
Enquiry Clerk  : No, we also write them on the notice board just in front of the ASM’s1 office.

Nanda             : Don’t you think these announcements should be a little more frequent?
Enquiry Clerk  : Well, I can’t answer that question. For that you can speak to the ASM, if you like.

Nanda             : Very well. When exactly will the train arrive?
Enquiry Clerk  : At 5.10. This is the position at the moment. But, it may cover some time, or it may be delayed further.  We’ll make another announcement as soon as we receive a message.

Nanda             : Bother!2 This will mean a lot of inconvenience to people. Have you thought of that?
Enquiry Clerk  : I’m sorry, but I can’t help it. Bear with me for some more time, please, and make yourself comfortable in the waiting room

[/su_spoiler]

[su_spoiler title=”Contoh Dialog Percakapan III” open=”yes” style=”simple” icon=”caret”]

Percakapan di Airport.

Wita    : Good Morning Sir, where are you flying today?
Yono   : I am going to Australia

Wita    : Can I see your ticket and passport please?
Yono   : Sure, there you are.

Wita    : Thank you, Okay, Mr. Riyanto, are you checking any bag?
Yono   : Just one bag.

Wita    : Okay, place your bag on the scale, please.
Yono   : Here you are.

Wita    : Would you like a window or a aisle seat?
Yono   : The window please.

Wita    : Okay, This is your seat number and the departure gate. Your flight leaves at gate 5 and  it will begin boarding at  9:15. Your seat number is 15D.
Yono   : Thank you

Wita    : You’re welcome, Sir.

[/su_spoiler]

Demikianlah contoh percakapan saat mudik atau pulang kampong pada momen lebaran yang bianya Sahabat SBI bisa menggunakan jalur darat, udara, dll. Semoga artikel di atas bisa menambah wawasan semuanya… Mari kita mensyukuri hari ini, dan mengikhlaskan yang telah berlalu. Fighting !!!

[su_spoiler title=”Baca juga artikel selanjutnya” open=”yes” style=”simple” icon=”caret”]

[/su_spoiler]